Bali dikenal memiliki destinasi arung jeram kelas dunia. Dua yang paling populer adalah Sungai Telaga Waja di Karangasem dan Sungai Ayung di Ubud. Keduanya menawarkan pengalaman rafting tak terlupakan, namun dengan karakteristik yang berbeda. Telaga Waja merupakan jalur rafting terpanjang di Bali (sekitar 18 km) dengan jeram kelas III–IV yang menantang. Bahkan, terdapat luncuran air terjun setinggi ±4 meter di akhir rute Telaga Waja yang menjadi sensasi tersendiri bagi rafter. Di sisi lain, Ayung River Ubud menyuguhkan rafting lebih santai dengan jeram kelas II–III sepanjang ±12 km, dikelilingi hutan tropis lebat dan tebing batu berukir indah.
Lantas, mana yang lebih cocok untuk Anda – Telaga Waja atau Ayung?
Artikel ini akan membahas perbandingan lengkap Telaga Waja vs Ayung River rafting dari segi lokasi, rute, tingkat kesulitan, harga, hingga tips memilih, agar Anda dapat menentukan pilihan terbaik untuk petualangan arung jeram di Bali.
5 Perbedaan Telaga Waja vs Ayung River Rafting
Berikut 5 perbedaan dari Telaga Waja vs Ayung river rafting yang mungkin belum Anda ketahui, diantaranya:
1. Lokasi dan Akses
Sungai Telaga Waja terletak di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem. Perjalanan dari kawasan Bali selatan memakan waktu sekitar 1,5–2 jam. Jalurnya melewati desa-desa dan persawahan yang asri. Start point-nya berada dekat sungai, jadi Anda tak perlu menuruni ratusan anak tangga. Beberapa operator bahkan menyediakan zipline dari lobi ke sungai (dengan extra charge), dan finish point langsung terhubung ke restoran.


Ayung River berada di Ubud, hanya 20 menit dari pusat kota. Dari Kuta atau Seminyak, waktu tempuh sekitar 1–1,5 jam. Namun, aksesnya menantang: peserta harus menuruni sekitar 500 anak tangga menuju sungai dan menaiki 200 tangga lagi saat keluar. Jalur ini cukup curam, jadi perhatikan kondisi fisik, terutama jika Anda membawa anak kecil atau orang tua. Untungnya, pemandangan sepanjang tangga indah dan menenangkan.
2. Panjang Rute & Durasi Rafting
Telaga Waja rafting memiliki rute terpanjang di Bali, sekitar 18 km dengan durasi pengarungan ±2,5 jam. Saat debit air sedang tenang, waktu tempuh bisa mencapai 3 jam.
Ayung River lebih pendek, sekitar 12 km dengan durasi 1,5–2 jam. Pilihan ini cocok jika jadwal Anda padat dan ingin sesi rafting yang cepat.
Total kegiatan termasuk briefing, transportasi, dan makan siang biasanya sekitar 4 jam untuk Ayung dan 5 jam lebih untuk Telaga Waja.
Telaga Waja unggul dalam hal durasi dan intensitas, sedangkan Ayung lebih efisien untuk itinerary wisata singkat.
3. Tingkat Kesulitan & Keamanan
Telaga Waja menantang dengan jeram kelas III–IV. Arusnya deras dan penuh rintangan alami seperti bebatuan besar serta turunan curam. Rafting di sini cocok bagi pencari sensasi dan wisatawan yang sudah pernah mencoba sebelumnya. Meski begitu, banyak pemula yang berhasil menikmatinya karena pemandu selalu memberi arahan sebelum pengarungan.
Ayung River tergolong lebih ramah untuk pemula. Jeram kelas II–III-nya memiliki arus lembut dan ombak kecil, ideal untuk keluarga dan anak-anak. Tak perlu tenaga besar untuk mendayung, jadi Anda bisa fokus menikmati pemandangan sekitar.
Pahami: Kelas Rafting
Kedua lokasi memiliki standar keamanan tinggi. Peserta wajib memakai helm dan pelampung, serta mengikuti briefing keselamatan. Bahkan jika Anda tidak bisa berenang, pelampung akan menjaga tubuh tetap mengapung. Pemandu bersertifikat selalu siap menolong bila terjadi hal darurat.
Batas usia rafting umumnya mulai dari 7 tahun ke atas. Di Ayung, anak usia 6 tahun sudah boleh ikut dengan pendamping. Di Telaga Waja, beberapa operator menetapkan batas minimal 7 tahun demi keamanan tambahan.
Cek: Panduan Rafting untuk Pemula
4. Pemandangan dan Lingkungan
Panorama di Telaga Waja memanjakan mata. Jalurnya melewati sawah bertingkat, tebing batu tinggi, serta latar Gunung Agung yang megah. Suasana pedesaan terasa kuat—Anda bahkan bisa melihat aktivitas warga lokal di pinggir sungai. Beberapa titik memiliki air terjun alami yang bisa disinggahi untuk berfoto atau sekadar berhenti sejenak.


Sebaliknya, Ayung River menawarkan suasana hutan tropis yang rimbun. Tebing-tebingnya dihiasi ukiran batu kisah Ramayana karya seniman lokal, menciptakan nuansa budaya yang khas. Saat mendayung, Anda seolah menyusuri museum seni alam terbuka.
Telaga Waja cenderung lebih sepi karena letaknya di daerah pedesaan, cocok bagi yang ingin kedamaian. Ayung lebih ramai, terutama di musim liburan, ketika banyak perahu dari berbagai operator mengarungi sungai bersamaan.
So, Jika Anda mencari ketenangan, pilih Telaga Waja. Tapi jika ingin suasana sosial dan ceria, Ayung lebih pas.
5. Harga dan Fasilitas Rafting
Ayung River Rafting
Harga WNI = Rp500.000/orang
Berlaku hingga 31 Maret 2026
Note:
- Minimal booking 2 orang
- Usia 7-65 tahun
INCLUSION
- Asuransi
- Peralatan rafting (helm, dayung, life jacket)
- Lunch
- Handuk
- Profesional Instructor & river guide
- Entrance ticket
- Tas anti air yang dibawa guide rafting. Anda bisa titip ponsel dan barang berharga lainnya.
- Fresh shower and toilet facilities
EXCLUDES
- Hotel transfer..
- Personal expences like extra drink like beer, soft drink, photo document, souvenir, and tip for instructor.
Rafting Telaga Waja
HARGA domestic = Rp 300.000/orang
Berlaku hingga 31 Maret 2026
Note:
- Minimal booking 2 orang
- Usia 7-65 tahun
- Sharing boat
- Kapasitas 1 boat maksimal isi 4 tamu + 1 guide
HARGA SUDAH TERMASUK
- Asuransi
- Peralatan rafting (life jacket, helm, dayung)
- Lunch
- Handuk
- Fresh shower and toilet facilities
HARGA BELUM TERMASUK
- Personal expences like extra drink (beer, soft drink, juice), photo document, souvenir, and tip for instructor.
- Hotel transfer..
- Jasa pindah mobil atau motor dari start point ke finish point. Jasa ini dikenakan jika tidak membawa sopir

Tabel Telaga Waja vs Ayung River Rafting
| Aspek | Telaga Waja | Ayung River |
|---|---|---|
| Lokasi | Desa Muncan, Karangasem (Bali Timur) | Ubud, Gianyar (Bali Tengah) |
| Jarak dari Kuta | 2 jam (±90-120 menit) | 1,5 jam |
| Jarak dari Ubud | 1-1,5 jam | 15-20 menit dari pusat Ubud |
| Panjang Lintasan | 14-18 km | 10-12 km |
| Durasi Rafting | 2,5-3 jam | 1,5-2 jam |
| Tingkat Kesulitan | Menantang | Santai hingga sedang |
| Kelas Jeram | Grade III-IV | Grade II-III |
| Kapasitas Perahu | 4 orang + 1 guide | 6 orang + 1 guide |
| Harga (WNI) | Rp 300.000 | Rp 500.000 |
| Akses ke Sungai | Mudah, tangga minimal | Tangga ±300-400 anak tangga |
| Pemandangan | Gunung Agung, sawah, air terjun, tebing curam | Hutan tropis, ukiran relief, air terjun kecil |
| Cocok Untuk | Pencari sensasi, petualang berpengalaman | Pemula, keluarga, anak-anak (7+ tahun) |
Geser tabel → kalau tampilannya terpotong di layar kecil.
Kesimpulan
Telaga Waja vs Ayung River Rafting, keduanya punya daya tarik luar biasa. Telaga Waja unggul dalam panjang lintasan, adrenalin, dan pemandangan pegunungan. Cocok untuk Anda yang mencari tantangan lebih dan ingin petualangan intens.
Ayung River lebih ideal bagi pemula dan keluarga, dengan aliran tenang, akses mudah, dan panorama hutan tropis yang memikat.
Apa pun pilihan Anda, keduanya menjamin pengalaman arung jeram seru dan aman di Pulau Dewata.
Bagi yang mau tanya harga lebih lanjut, konsultasi, atau skalian booking Telaga waja & Ayung rafting, bisa kontak kami Balipon dibawah ini
FAQ: Telaga Waja vs Ayung River Rafting
Jika Anda baru pertama kali mencoba rafting atau berencana membawa keluarga dengan anak-anak, Sungai Ayung lebih disarankan untuk pemula. Arus Ayung yang lebih tenang (kelas II–III) relatif aman dan ramah bagi anak-anak serta peserta tanpa pengalaman. Lokasinya di Ubud juga mudah diakses sebagai bagian dari itinerary wisata. Telaga Waja lebih cocok untuk Anda yang menginginkan tantangan lebih atau sudah pernah rafting sebelumnya, karena jeram kelas III–IV dan rute panjangnya akan memacu adrenalin.
Harga paket rafting di kedua sungai ini tidak jauh berbeda. Rata-rata berkisar di Rp300.000–Rp500.000 per orang untuk wisatawan domestik. Harga tersebut biasanya sudah termasuk perlengkapan, pemandu, makan siang buffet, dan asuransi dasar. Beberapa operator memasang tarif Telaga Waja sedikit lebih mahal karena jalurnya lebih panjang dan lokasi lebih jauh. Namun selisihnya tipis.
Tips: Cek promo WNI atau pemesanan online untuk mendapat harga diskon. Pastikan juga harga yang Anda bayar sudah termasuk fasilitas lengkap agar tidak ada biaya tersembunyi saat rafting.
Rafting di Telaga Waja berdurasi sekitar 2,5–3 jam di atas air dengan jarak tempuh sungai ±18 km. Ini menjadikannya perjalanan arung jeram paling panjang di Bali. Sementara rafting di Sungai Ayung berlangsung sekitar 1,5–2 jam dengan panjang lintasan ±12 km. Total waktu aktivitas termasuk briefing dan makan siang bisa 3 jam di Ayung dan 4 jam di Telaga Waja.
Boleh, dengan syarat usia minimum dan pengawasan yang tepat. Di Sungai Ayung, anak-anak usia sekitar 6 tahun ke atas dapat ikut rafting asalkan didampingi orang tua. Telaga Waja umumnya mengizinkan usia minimal 7 tahun dengan pendampingan; beberapa operator bahkan menetapkan minimal 9 tahun demi keamanan.
Pastikan anak Anda mau mengenakan helm dan life jacket dengan benar serta berani mengikuti instruksi pemandu.
Musim kemarau (April–Oktober) sering dianggap ideal untuk rafting di Bali karena cuaca cerah dan debit sungai stabil. Di musim ini, Sungai Ayung sangat cocok bagi pemula. Musim penghujan (November–Maret) membawa debit sungai lebih besar dan arus lebih deras – cocok bagi pencari adrenalin, terutama di Telaga Waja. Rafting tetap aman dilakukan sepanjang tahun karena operator selalu menyesuaikan jadwal dengan kondisi cuaca harian.
Ya, aman. Anda tidak harus bisa berenang untuk menikmati rafting di Telaga Waja maupun Ayung. Setiap peserta dibekali jaket pelampung yang akan menopang tubuh di air, dan pemandu profesional selalu siap membantu jika terjadi keadaan darurat. Bahkan, banyak peserta yang tidak bisa berenang tetap menikmati rafting dengan aman dan menyenangkan.







Tinggalkan komentar